Pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat

Pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat

Melalui Skema SBOT, 4 Seksi dan Junction Sepanjang 103,5 Km Dikerjakan BUJT

Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat, adalah jalan tol sepanjang 143,25 km sebagai bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera yang berada di Sumatera Utara, melintasi sejumlah kota dan kabupaten, yakni : Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Simalungun, Kota Pematang Siantar, dan Kabupaten Toba Samosir. Jalan tol ini merupakan bagian dari ruas tol yang menghubungkan Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat , dan nantinya akan tersambung dengan Ruas Jalan Tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi yang telah beroperasi dan Ruas Jalan Tol Kisaran – Indrapura yang sedang dalam masa konstruksi. Pengusahaan jalan tol ini dikerjakan melalui skema Supported Build Operate Transfer (SBOT), yakni sebagian konstruksinya dikerjakan oleh pemerintah, dan sebagian lainnya oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Dalam pelaksanaan konstruksinya, proyek pembangunan jalan tol tersebut terbagi menjadi 6 seksi pekerjaan dan junction, dimana untuk Seksi 1, 2, 3 dan 4, serta Seksi Y Junction Tebing Tinggi sepanjang 103,5 km pelaksanaannya dikerjakan oleh konsorsium investor, yakni PT Hutama Marga Waskita (PT HMW) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang saat ini masih dalam tahap konstruksi dan ditargetkan selesai Desember 2023. Sedangkan Seksi 5 dan 6 sepanjang 50 km pelaksanaan konstruksinya menjadi tanggung jawab pemerintah yang merupakan Viability Gap Fund (VGF), kini masih dalam tahap persiapan.

Melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2016 yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 8 Januari 2016, sedikitnya terdapat 47 proyek jalan tol yang dijadikan sebagai proyek strategis nasional (PSN). Salah satu dari jalan tol tersebut, adalah ruas Tol Kuala Tanjung -Tebing Tinggi – Parapat, yang pengusahaannya dikerjakan melalui skema Supported Build Operate Transfer (SBOT). Yakni, sebagian konstruksinya dikerjakan oleh pemerintah, dan sebagian lainnya oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang telah ditentukan pemenangnya oleh pemerintah, yakni PT Hutama Marga Waskita (HMW).

Sebagai BUJT yang diberi kewenangan untuk mengelola salah satu ruas jalan tol yang berada di Provinsi Sumatera Utara, yakni ruas tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat, PT HMW kini tengah mengebut penyelesaian pembangunan jalan tol sepanjang sekitar 103,5 km tersebut. PT HMW merupakan perusahaan konsorsium investor yang terbentuk antara PT Hutama Karya (Persero) (PT HK), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (PT JM), dan PT Waskita Toll Road (PT WTR), yang masing-masing memiliki komposisi saham : PT HK sebesar 98,74 persen, PT JM sebesar 0,63 persen dan PT WTR 0,63 persen.

Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat adalah bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera yang berada di Sumatera Utara, dimana trasenya melintasi sejumlah kota dan kabupaten, yakni : Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Simalungun, Kota Pematang Siantar, dan Kabupaten Toba Samosir. Jalan tol ini merupakan bagian dari ruas tol yang menghubungkan Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat , dan nantinya akan tersambung dengan Ruas Jalan Tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi yang telah beroperasi dan Ruas Jalan Tol Kisaran – Indrapura yang sedang dalam masa konstruksi. Jalan tol yang trasenya membentang dari Kuala Tanjung hingga Parapat ini, diproyeksikan akan mampu meningkatkan konektivitas Pulau Sumatera dari timur ke barat dan selatan ke utara, terutama di Provinsi Sumatera Utara. Serta mampu mendukung arus transportasi ke Pelabuhan Kuala Tanjung dan sektor Pariwisata Danau Toba yang merupakan kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Menurut Ir. Dindin Solakhuddin, M.Tech – Direktur Utama PT Hutama Marga Waskita (HMW), melalui skema SBOT kini pihaknya selaku BUJT mendapatkan kewenangan untuk mengelola dan melaksanakan pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat tersebut. Dalam pelaksanaan konstruksinya, proyek pembangunan jalan tol ini terbagi menjadi 6 seksi pekerjaan dan Junction Tebing Tinggi, dimana untuk Seksi 1, 2, 3 dan 4, serta Seksi  Y Junction Tebing Tinggi sepanjang 103,5 km pelaksanaannya dikerjakan oleh PT HMW selaku BUJT. Sedangkan Seksi 5 dan 6 sepanjang 50 km pelaksanaan konstruksinya menjadi tanggung jawab pemerintah yang merupakan Viability Gap Fund (VGF).

Baca artikel lengkapnya di Majalah Techno Konstruksi (Fisik dan Digital)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright 2023 PT MULTIKARYA SUBUR ABADI – All Right Reserved.