Dirjen Bina Konstruksi, Kementerian PUPR, Rachman Arief

Dirjen Bina Konstruksi, Kementerian PUPR, Rachman Arief

Pengembangan Menuju Kualitas Konstruksi

 

Manajemen | Kualitas konstruksi masih menjadi tantangan bagi segenap pelaku jasa konstruksi di tanah air. Bagaimana untuk bisa mewujudkan kualitas konstruksi yang berkualitas sesuai dengan yang diharapkan di dalam term of reference. Untuk itu, diperlukan dukungan tenaga kerja konstruksi yang mumpuni, serta adaptif dengan perkembangan teknologi era digital. Selain itu, keandalan ilmu teknik yang berbasis  sosial (socio-engineering) menjadi sangat penting dalam kaitannya dengan lingkungan.

Jelang perhelatan besar Konstruksi Indonesia 2023, Redaksi Techno Konstruksi berbincang dengan Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Rachman Arief Dienaputra dari Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Rachman Arief menjelaskan, saat ini dunia konstruksi Indonesia masih memiliki gap antara sumber daya manusia (SDM) yang diharapkan dengan SDM yang tersedia.

Menjawab kondisi tersebut, pemerintah melalui Kementerian PUPR terus menyiapkan tenaga kerja konstruksi yang andal dan tersertifikasi. Pelatihan-pelatihan telah terprogram dan dilaksanakan oleh Balai Jasa Konstruksi Wilayah (BJKW) guna mencapai kualitas dan kuantitas tenaga kerja kerja konstruksi yang diharapkan.

“Ini yang kita siapkan melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh BJKW yang ada di Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, mulai dari tenaga terampilnya, tukang-tukang, mandor, kemudian tenaga ahlinya, supervisornya, sampai dengan desainernya,” jelas Dirjen Rachman Arief.

Pelaksanakan pemberdayaan dan pengawasan bidang pembinaan jasa konstruksi menjadi tugas 7 BJKW yang berfokus pada pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja konstruksi. Selain itu, ketujuh BJKW ini memiliki karakteristik masing-masing, BJKW Aceh fokus pada pelatihan peralatan konstruksi, termasuk pengelasan (welding).

BJKW Palembang memiliki “branding” akan rumah instan sederhana dan sehat, menjadi penting guna mendukung sektor perumahan untuk masyarakat. BJKW Jakarta, memiliki kelebihan penguasan kompetensi untuk peralatan konstruksi muthakir. Baru-baru ini juga telah dilaksanakan pelatihan operator launching girder. “Untuk BJKW Surabaya, mengkaver seluruh pelatihan, dan BJKW Papua diharapkan juga mampu dalam peralatan,” lanjut Dirjen Rachman Arief.

Karakteristik masing-masing Balai ini juga diharapkan semakin meningkatkan penyebaran tenaga kerja konstruksi di penjuru Indonesia sesuai dengan kebutuhannya. Lanjutnya, dengan unggul dalam mengenali lingkungan kerjanya para tenaga kerja konstruksi ini dapat maksimal dalam bekerja, sekaligus dapat mengurangi stigma perbandingan kemampuan “Tukang Jawa” yang dikenal telaten, ulet dan adaptif di mana pun mereka bekerja.

Ke depan,  Ditjen Bina Konstruksi juga akan mengkaji pentingnya pembekalan socio-engineering atau keilmuan teknik yang berbasis sosial, ini sangat erat kaitannya dengan lingkungan pembangunan. Dirjen Rachman Arief menjelaskan, terobosan harus diciptakan untuk mendukung lancarnya pembangunan infrastruktur.

“Aspek pengadaan lahan dan  sosial lingkungan, contohnya, bagaimana kita mensosialisasikan bahwa ini penting buat semua. Jika harus terganggu (konstruksi) satu tahun tapi nantinya akan terbebas selama sekian tahun ke depan,” jelasnya.

Dalam pertemuan akbar para pelaku jasa konstruksi di Konstruksi Indonesia 2023 nanti, Kementerian PUPR akan mengedepankan pencapaian transformasi teknologi digital dan masifnya progres pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Dirjen Rachman Arief menjabarkan, transformasi digital telah dimulai dari sistem pengadaan yang ada di Kementerian PUPR. Sistem pelatihan yang terintegrasi ke dalam sistem informasi yang mencakup manajemen pengalaman – baik itu SDM maupun pengalaman perusahaan. Juga sistem informasi material dan peralatan konstruksi, semua material dan peralatan yang ada terdatakan sehingga memudahkan dalam proses pengadaan peralatan dan jasa.

“Dengan sistem, sekarang kita bisa lihat dan mendeteksi apakah orang tersebut sudah bekerja di tempat lain, apakah orang tersebut membuat dokumen yang bohong terkait dengan pengalamannya. Sekarang bisa dilihat dalam konteks digital, arahnya di kami seperti itu,” ujarnya.

Penggunaan teknologi digital Building Information Modelling (BIM) telah diterapkan di sejumlah proyek Kementerian PUPR seperti  renovasi Gelora Bung Karno, pembangunan Universitas Negeri Malang dan pasar atas Bukit Tinggi.

Ini juga diterapkan dalam pembangunan infrastruktur dasar IKN. Clash detection bisa teridentifikasi di sistem BIM ini. “Seringkali ada kondisi, suatu lokasi di mana bekerja di saat yang sama, kemudian harus ada kompromis dari para pihak yang ada di sana supaya proyek ini bisa berjalan, ini bisa dikontrol di dalam BIM, kalau perencanaannya sudah pasti dan perhitungan material  dan lain sebagainya,” jelasnya.

IKN sebagai wujud kolaborasi Kementerian PUPR dengan pihak luar untuk setiap teknologi baru yang digunakan. Juga sebagai ajang tukar pengalaman, Kementerian PUPR bisa belajar dari developer-developer swasta yang sudah unggul, bagaimana mengelola pembangunan infrastruktur yang baik. Pengalaman yang sangat berharga untuk dapat ditularkan ke pihak dan tempat pembangunan lainnya.

Kondisi progres terakhir di IKN, sudah banyak investor yang sudah akan membangun rumah sakit, hotel dan properti pendukung lainnya. Bahkan stadion pun disiapkan di sana untuk PSSI dengan fasilitas diklat yang paling lengkap.

Dari besarnya pembangunan infrastruktur kurun sepuluh tahun ini, komitmen penggunaan produk dalam negeri adalah sangat penting. Dirjen Rachman Arief menerangkan, jika masih mengandalkan kepada alat-alat import di dalam infrastruktur maka efek baliknya tidak akan besar. Jika peralatan dalam negeri bisa terjaga untuk digunakan di proyek infrastruktur atau dikirim ke tempat lain, maka efek baliknya cukup besar, dan berakhir kepada pertumbuhan ekonomi naik.

Komitmen penggunaan produk dalam negeri Ini yang sering ditekankan oleh Menteri PUPR, Basuki Basuki Hadimuljono bahwa kalau ada kalau ada produk dalam negeri untuk alat yang sama, harus gunakan produk dalam negeri. Mungkin di awal kualitasnya tidak begitu bagus, namun jika kita membeli dan menggunakannya akan terjadi perkembangan inovatif.[hs]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright 2023 PT MULTIKARYA SUBUR ABADI – All Right Reserved.